Elegant Rose - Diagonal Resize 2 April 2013 ~ IndaRisna

This is default featured slide 1 title

Terimakasih BuatIstriku Tercinta Yang Selalu Mendukung.

This is default featured slide 2 title

Semua Ini Berkat Semangat Yang Kau Berikan Sayang.

This is default featured slide 3 title

Hehehe, Kang Mas Numpang Pasang Foto Sayang.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 02 April 2013

cara pemberian obat



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Salah satu tugas terpenting dari seorang perawat atau bidan adalah memberi obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa  obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.
Seorang perawat  atau bidan juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.
1.2  Rumsan Masalah
A. Pengertian Obat
B. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Obat
C. Tujuan dari pemberian obat
D. Teknik-Teknik Pemberian  Obat





1.3   Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan mempermudah dalam pembelajaran rekan-rekan semua.

1.4 Metode Penulisan
Dalam penyusunan ini penulis menggunakan metode observasi dan kepustakaan.
Cara-cara yang digunakan dalam metode ini adalah study pustaka. Dalam metode ini penulis membaca buku dan situs internet yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.












BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Obat
Obat  adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang  tepat atau layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya dan digunakan sebagai perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh.

B.     Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Obat
Adapun  hal-hal yang dapat  diperhatikan dalam pemberian obat, di antaranya :
1.   Tepat obat
Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis harus memperhatikan kebenaran obat sebanyak tiga kali, yakni : ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan obat ke tempat penyimpanan.
2.   Tepat dosis
Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet, dan lain-lain. Dengan demikian, penghitungan dosis benar untuk diberikan ke pasien.
3.   Tepat pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya  benar pada pasien yang diprogramkan.hal ini dilakukan dengan mengidentifikasikan identitas kebenaran obat, yaitu mencocokkan nama, nomor registrasi, alamat, dan program pengobatan pada pasien.

4.   Tepat jalur pemberian
Kesalahan rute pada pemberian dapat menimbulkan efek sistenik yang fatal pada pasien .untuk itu, cara pemberiannya adalah dengan melihat cara pemberian/ jalur obat pada lebel yang dada sebelum memberikannya ke pasien.
5.   Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat

C.      Tujuan dari pemberian obat diantara adalah :
  • Untuk membantu mengurangi atau menghilangkan rasa tidak nyaman seperti halnya nyeri pada seseorang.
  • Efek samping dari obat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.
  • Menyembuhkan penyakit seseorang. Harus diberikan kepada orang yang berkompeten dalam hal ini adalah pihak medis.
D.     Teknik-Teknik Pemberian  Obat

Pemberian obat kepada pasien dapat dilakukan melalui beberapa cara, di bawah in merupakan salah satu cara pemberian obat kepada pasien.
I.      Pemberian obat per oral
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi , maka pemberian obat per oral dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.
Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah pada aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan gawat. Obat yang di berikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45 menit sebelum di absorbsi dan efek puncaknya di capai setelah 1 sampai dengan 1 ½ jam. Rasa dan bau obat yang tida enak sering mengganggu pasien. Cara per oral tidak dapat di pakai pada pasien yang mengalami mual-mual, muntah, semi koma, pasien yang akan menjalani pangisapan cairan lambung serta pada pasien yang mempunyai gangguan menelan.
Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah (mislanya garam besi dan Salisilat). Untuk mencegah hal ini, obat di persiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana asam di lambung, tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di usus. Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh di buka, obat tidak boleh dikunyah dan pasien di beritahu untuk tidak minum antasaid atau susu sekurang-kurangnya satu jam setelah minum obat.
Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus di lakukan dengan cara yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak enak. Pasien dapat di beri minuman dingin (es) sebelum minum sirup tersebut. Sesudah minum sirup pasien dapat di beri minum, pencuci mulut atau kembang gula.
II.      Cara kerja pemberian obat per oral

Peralatan :
1.    Baki berisi obat- obatan atau kereta sorong obat- obat (tergantung sarana yang ada)
2.  Kartu rencana pengobatan
3.  Cangkir disposable untuk tempat obat
4.  Martil dan lumping penggerus (bila diperlukan).

Tahap kerja :
1.   Siapan peralatan dan cuci tangan
2.   Kaji kemammpuan pasien untuk dapat minum obat per oral (kemapuan menelan, mual dan muntah, akan dilakuakn penghisapan caiaran lambung, atau tidak boleh makan/ minum).
3.  Periksa kembali order pengobatan (nama pasien,nama dan dosis obat, waktu dan cara pemberian). Bila ada keragu- raguan laporkan ke perawat jaga atau dokter.
4.   Ambil obat sesuai yang diperlukan (Baca order pengobatan dan ambil obat di almari, rak atau lemari es sesuai yang di perlukan).
5.   Siapkan obat- obatan yang akan diberikan (gunakan teknik asptik, jangan menyentuh obat dan cocokkan dengan order pengobatan) (lihat Gbr. 4-1).
6.   Berikan obat pada waktu dan cara yang benar yaitu dengan cara :
Ø  Yakin bahwa tidak pada pasien yang salah
Ø  Atur posisi pasien duduk bila mungkin
Ø  Berikan cairan/ aiar yang cukup untuk membantu menelan, bila sulit menelan anjurkan pasien meletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian pasien dianjurkan minum.
Ø  Bila obat mempunyai rasa tidak enak, beri pasien berapa butir es batu untuk diisap sebelumnya, atau berikan obat dengan menggunakan lumatan apael atau pisang.
Ø  Tetap bersama pasien sampai obat ditelan. 
7.    Catat tindakkan yang telah dilakukan meliputi nama dan dosis obat yang diberikan, setiap keluhan dan hasil pengkajian pada pasien. Bila obat tidak dapat masuk, catat secara jelas dan tulis tanda tangan anda dengan jelas.
8.    Kemudian semua peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar kemudian cuci tangan.
9.   Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada pasien kurang lebih 30 menit sewaktu pemberian.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Obat  adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang  tepat atau layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya dan digunakan sebagai perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh.
Adapun  hal-hal yang dapat  diperhatikan dalam pemberian obat, di antaranya :
1.   Tepat obat
2.   Tepat dosis
3.   Tepat pasien
4.   Tepat jalur pemberian
5.   Tepat waktu
Pemberian obat per oral
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien.

Cara kerja pemberian obat per oral

Peralatan :
1.    Baki berisi obat- obatan atau kereta sorong obat- obat (tergantung sarana yang ada)
2.  Kartu rencana pengobatan
3.  Cangkir disposable untuk tempat obat
4.  Martil dan lumping penggerus (bila diperlukan).


Tahap kerja :
1.   Siapan peralatan dan cuci tangan
2.   Kaji kemammpuan pasien untuk dapat minum obat per oral
3.  Periksa kembali order pengobatan
4.   Ambil obat sesuai yang diperlukan
5.   Siapkan obat- obatan yang akan diberikan
6.   Berikan obat pada waktu dan cara yang benar
7.    Catat tindakkan yang telah dilakukan meliputi nama dan dosis obat yang diberikan
8.    Kemudian semua peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar kemudian cuci tangan
9.   Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada pasien kurang lebih 30 menit sewaktu pemberian.

B.     Saran
Dari semua pembahasan yang telah penulis paparkan diharapkan dapat membantu semua pihak yang membutuhkan. Makalah ini telah penulis susun sesederhana mungkin, sekiranya dari semua pihak dapat memahami dengan waktu yang lebih efisien.
Kepada teman-teman sekalian perbanyaklah membaca buku karena buku merupakan sahabat terbaik untuk memperbanyak pengetahuan.
Dan akhirnya demi penyempurnaan makalah ini, semua kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. 


DAFTAR PUSTAAKA

v  Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta 1996
   Farmakologi, Pendekatan Proses Keperawatan
   Joyce L. Kee dan Evelyn R. Hayes
v  Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner dan Suddarth
  Edisi 8. Penerbit Buku Kedokteran 2001
v  Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta 1986
  IPI (Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia)
Smith, Sandra F, Smith Donna J with Barbara C Martin. Clinical Nursing Skills. Basic to Advanced Skills, Fourth Ed, 1996. Appleton&Lange, USA.
Craven, Ruth F. Fundamentals of nursing : human healt and function.
Kozier, B. (1995). Fundamentals of nursing : Concept Procees and Practice, Ethics and Values. California : Addison Wesley
Sumber Artikel ini dari: